| 0 comments ]

Psikotes memang satu hal yang menarik untuk dibahas karena banyak orang merasa bahwa psikotes lah yang menggagalkan keinginan mereka untuk bergabung dengan sebuah perusahaan, merasa psikotes adalah satu hal yang sulit ditaklukkan dan membutuhkan persiapan special. Bagi sebagian orang psikotes merupakan satu hal yang menakutkan atau minimal membuat mereka bertanya-tanya apa yang harus dilakukan ketika menghadapinya.

Ketika mendapatkan panggilan untuk melaksanakan psikotes, beragam respon yang dikeluarkan seperti berburu buku-buku sukses melaksanakan psikotes, bertanya kepada orang yang pernah menjalaninya, bertanya kepada ahlinya (psikolog) terkait apa yang perlu dipersiapkan atau dilakukan ketika psikotes sampai meminta bocoran soal-soal psikotes yang “biasanya” diberikan.

Pertanyaannya adalah perlukan kita melakukan hal-hal tersebut sebelum menghadapi psikotes…? Karena pada umumnya orang yang sudah memahami arti dari psikotes, mereka justru tidak terlalu ribet dengan “ritual-ritual” tersebut melainkan menyiapkan fisik dan mentalnya agar bisa lebih siap dengan psikotes yang akan dihadapi. Persiapan seperti apa yang mestinya Anda lakukan bisa And abaca pada artikel kami yang lainnya. Artikel kali ini akan mencoba membahas lebih banyak mengenai psikotes itu sendiri dan mengenalkan konsep psikotes secara lebih jauh.

Apakah Psikotes Itu…??

Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan factor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi.

Jadi sederhananya, psikotes adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut. Jadi dalam psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ ada juga tes kepribadian, dan wawancara. Dari integrasi tes-tes tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang di tes yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Tes Apa Saja yang Diberikan Saat Psikotes…??

1. Tes Intelegensi atau IQ test

Pada tes ini Anda akan dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan kemampuan intelegensi anda, seperti pemahaman masalah-masalah sehari-hari, logika perfikir, daya abstraksi, kemampuan menyelesaikan permasalahan, strategi berfikir, daya ingat, kemampuan teknis dan hal-hal lain yang terkait dengan fungsi kognitif Anda. Intinya tes ini mengukur segala sesuatu terkait potensi intelegensi Anda dan optimalisasi dari potensi tersebut saat ini.

2. Performance Test

Biasanya tes ini diberikan dalam deret Angka dimana Anda harus menjumlahkan angka-angka yang ada dalam lembar kerja Anda. Tes ini memang sering dilakukan terutama dalam setting industri. Saking seringnya diberikan, banyak orang yang melakukan trik-trik khusus untuk “membuat dirinya sukses” mengerjakan tes ini.

Seperti yang banyak sekali dibahas bahwa sejatinya psikotes “mengharapkan” Anda bekerja sesuai dengan kemampuan Anda sendiri, maka menerapkan trik dalam mengerjakan soal-soal justru akan menjatuhkan diri Anda sendiri dan memberikan “stempel” negative pada diri Anda sendiri. Perlu Anda ketahui bahwa dalam beberapa materi tes, sebelum dianalisa lebih jauh maka hasil kerja Anda kan tampil dalam grafik-grafik dan bentuk grafik yang tidak alami mengindikasikan tidak alaminya cara kerja Anda. Hal ini masih didukung oleh hasil observasi dari tester yang kadang meskipun mereka “diam” tapi sebenarnya mereka mencatat perilaku Anda.

3. Personality Test

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan, oleh karena itu tes kepribadian menjadi satu hal yang pentig dan biasanya menjadi fokus utama daam menentukan apakah seseorang diberi kesempatan bergabung, diterima di sebuah perusahaan ataukah profile kepribadiannya kurang sesuai dengan culture perusahaan. Dalam setting industri, terdapat dua bentuk tes kepribadian yang digunakan untuk menggali karakteristik individu, yaitu tehnik proyektif dan tes inventori.

Tes menggambar pohon, menggambar orang atau menggambar dengan bantuan stimulus merupakan contoh tes dengan tehnik proyektif yang bertujuan untuk melihat kecenderungan kepribadian Anda seperti kecendrungan Anda melihat diri sendiri dan lingkungan, bagaimana berinteraksi dengan lingkungan, bagaimana menghadapi situasi yang memberikan tekanan, bagaimana merespon permasalahan, konsep diri dan masih banyak hal lain.

Selanjutnya materi tes yang berisi pilihan-pilihan dimana Anda diminta memilih pernyataan yang paling Anda sukai adalah bentuk tes inventori. Tes ini juga bertujuan untuk melihat kecenderungan kepribadian seseorang. Penggunaan kedua tehnik ini memang akan membuat membuat data dan informasi mengenai seseorang menjadi lebih lengkap dan gambaran orang menjadi lebih utuh.

Penggunaan tes kepribadian ini memang tidak bisa dikelabui. Akan terlihat apakah seseorang sungguh-sungguh dalam mengerjakan atau tidak serius dalam pengerjakannya. Dari penjelasan diatas tampak bahwa yang diungkap dari tes kepribadian adalah kebiasaan-kebiasaan, bagaimana orang memandang masalah yang sedang ia hadapi, kondisi emosi, pola interaksi baik dengan diri sendiri maupun orang lain atau lingkungan sekitarnya, bagaimana merespon tekanan, motivasi, bahkan dari tes kepribadian ini bisa dilihat juga taraf kecerdasannya.

Tips Sukses Tes Psikotes



Tujuan psikotes adalah mengetahui perbedaan kepribadian antara orang satu dengan lainnya. Mulai dari karakter hingga prediksi kemampuan atau potensi yang ada dalam diri seseorang. Banyak penelitian menyatakan bahwa sebagian besar hasil psikotes terbukti akurat dalam merekomendasikan kandidat calon karyawan dengan posisi yang ditawarkan. Tak heran jika umumnya perusahaan selalu melakukan psikotes sebelum menerima seseorang menjadi karyawan. Inilah yang kemudian acapkali membuat para calon karawan merasa tegang saat harus menghadapinya. Nah, agar sukses menghadapinya, siapkan diri Anda dulu ya!

Persiapan sebelum tes
* Yakinkan diri bahwa posisi yang Anda lamar benar-benar sesuai dengan kemampuan dan keinginan. Keyakinan akan membantu Anda menghadapi rintangan dan tantangan, dalam hal ini psikotes.
* Persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mempunyai kemampuan mengerjakan tes, tapi karena tegang atau kondisi tubuh yang tidak prima bisa berpengaruh pada hasil tes. Karena itu, ada baiknya meluangkan waktu untuk beristirahat 1-2 hari menjelang tes.
* Baca kembali surat lamaran dan CV Anda untuk mempelajari posisi yang akan dilamar, karena, bisa jadi ada beberapa pertanyaan yang terkait. Jangan sampai jawaban Anda berbeda dengan surat lamaran.
* Ada baiknya Anda banyak berlatih mengerjakan soal-soal psikotes agar semakin siap menghadapi psikotes dan bisa mengerjakannya dengan maksimal.
* Pastikan Anda sudah mengetahui lokasi psikotes sebelum hari H. Sempatkan untuk mencari lokasi tes beberapa hari sebelumnya. Ini untuk menghindari risiko terlambat, karena mencari lokasi.
* Makan dan minum yang cukup sebelum berangkat ke lokasi psikotes, agar kondisi tubuh dan pikiran tetap prima. Kelaparan saat psikotes tentu akan mengganggu konsentrasi Anda.
* Sebelum berangkat ke lokasi berdoalah lebih dulu sesuai keyakinan Anda. Ini penting untuk menguatkan mental.
* Datanglah setidaknya 15 menit sebelum tes dilakukan, sehingga Anda tak terburu-buru atau panik. Setibanya di tempat tujuan, tenangkan diri. Tarik nafas panjang dan embuskan. Sambil menunggu Anda juga bisa mendengarkan musik untuk melepaskan ketegangan. Ketika pikiran rileks, Anda akan lebih mudah menjawab semua pertanyaan.
* Meskipun tidak diminta, ada baiknya Anda tetap membawa peralatan tulis lengkap, seperti pensil, penghapus, dan pulpen.

Persiapan menjelang tes
* Biasanya, pada setiap lembar jawaban tes Anda akan diminta mengisi isian nama, tanggal lahir, tanggal tes, dan data lainnya. Begitu Anda diperbolehkan untuk mulai mengisi, segeralah mengisinya dengan lengkap dan jangan menundanya untuk menghindari risiko kelupaan.
* Perhatikan setiap pengarahan yang diberikan oleh pengawas tes dan ikuti semua petunjuknya. Selain itu, perhatikan juga petunjuk yang ada di setiap soal tes. Jangan langsung mengisi atau menjawab soal yang ada, tanpa membaca petunjuk pengisiannya.
* Jika ada hal yang tak dimengerti mengenai soal tes, jangan enggan untuk menanyakan langsung pada pengawas tes. Hindari bertanya pada peserta lain, karena pengawas tes tentu akan memerhatikan Anda dan bisa jadi merupakan bagian dari penilaian.
* Usahakan tidak mengosongkan pertanyaan. Jika Anda merasa kesulitan untuk menjawab, segeralah beralih ke pertanyaan lain. Jika masih ada waktu tersisa, Anda bisa kembali menjawab soal yang tadi dilewatkan.
* Percayalah pada kemampuan sendiri. Jawab setiap pertanyaan apa adanya. Hindari melihat jawaban orang lain, karena ini justru akan membuat hasil tes Anda bertentangan dengan kepribadian Anda yang sebenarnya.

Tes psikologi
Selain tes tertulis, dalam psikotes juga ada tes wawancara psikologi. Ini bertujuan untuk observasi. Dalam sesi ini calon karyawan dilihat dan dinilai, mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, hingga kualitas jawaban. Apakah calon karyawan memberikan jawaban berbelit-belit atau tidak. Berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk menjawab sebuah pertanyaan.

Ada baiknya, dalam wawancara psikologi Anda memberikan jawaban spontan dan tidak mengada-ada atau melebih-lebihkan. Karena hal ni dapat menimbulkan kesan sok tahu. Jangan lupa, perhatikan juga pakaian yang Anda kenakan, sesuaikan dengan situasi dan suasana. Dan yang tak kalah penting, pilih pakaian yang nyaman Anda pakai, agar tak mengganggu rasa percaya diri Anda.

Dari berbagai sumber terpercaya


Read More...

| 0 comments ]

Psikotes merupakan istilah populer untuk pemeriksaan psikologi. Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
Para ahli merumuskan bahwa psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mempunyai beberapa metodologi sebagai berikut :

1. Metodologi Eksperimental

Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif

2. Observasi Ilmiah

Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)

Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif.

4. Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket yaitu:

1. Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
2. interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai)
3. Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.

5. Angket

Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.

6. Pemeriksaan Psikologi

Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.

7. Metode Analisis Karya

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.

8. Metode Statistik

Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat.




Read More...

| 0 comments ]

Problem exercises Academic Potential Test (TPA) SNMPTN 2012 intended for the Gaza SNMPTN examinees Science, Social Studies, and IPC (Mixture Sciences - Science and Social Studies). Academic potential test (TPA) was first tested in the National Selection of Higher Education (SNMPTN) 2009. TPA SNMPTN demanding natural abilities of participants. TPA can be trained, but difficult to memorize. This test is very good for measuring the academic ability of prospective students. TPA was also able to measure the ability of students to communicate and reason. But according to the Committee SNMPTN TPA can not be taught tutoring. If you want to teach, as it must educate for life.

Presence of TPA is one of progress in the implementation of the exam SNMPTN 2009, in addition to a mechanism different weighting values​​. Weighting value the holistic demands the ability of participants SNMPTN. SNMPTN committee believes that the new test model is capable of producing quality students.

Download Links Drill of Soal Snmptn 2012



Download Soal Part 1
Download Soal Part 2



Defined by the Committee SNMPTN 2011, as well as SNMPTN 2010 and 2009 that test results are given different weights SNMPTN. To test the potential of academic weight of 30 percent and 70 percent field of study. Weighting was distinguished by an existing course practice exams, such as sports studies program and the arts.

Meanwhile, the weights to test the potential of academic and field study determined 60 percent, while for the practice test weight is set at 40 percent.
Read More...

| 0 comments ]

The Mathematics section of the SAT is widely known as the Quantitative Section or Calculation Section. The mathematics section consists of three scored sections. There are two 25-minute sections and one 20-minute section, as follows:
One of the 25-minute sections is entirely multiple choice, with 20 questions.
The other 25-minute section contains 8 multiple choice questions and 10 grid-in questions. The 10 grid-in questions have no penalty for incorrect answers because the student guessing isn't limited.

We are very grateful for your visit on this blog, please you may download the files you need here and of course free and is very important!

Download Questions of TPA for


Download Questions


The 20-minute section is all multiple choice, with 16 questions.
Notably, the SAT has done away with quantitative comparison questions on the math section, leaving only questions with symbolic or numerical answers.
New topics include Algebra II and scatter plots. These recent changes have resulted in a shorter, more quantitative exam requiring higher level mathematics courses relative to the previous exam.
With the recent changes to the content of the SAT math section, the need to save time while maintaining accuracy of calculations has led some to use calculator programs during the test. These programs allow students to complete problems faster than would normally be possible when making calculations manually.
Read More...

| 0 comments ]

The SAT (Tes Potensi Akademik or TPA) Reasoning Test (formerly Scholastic Aptitude Test and Scholastic Assessment Test, pronounced as three separate letters) is a standardized test for college admissions in the United States. The SAT is owned, published, and developed by the College Board, a not-for-profit organization in the United States. It was formerly developed, published, and scored by the Educational Testing Service which still administers the exam. The test is intended to assess a student's readiness for college. It was first introduced in 1901, and its name and scoring have changed several times.

We are very grateful for your visit on this blog, please you may download the files you need here and of course free and is very important!

Download Questions of TPA for


Download Questions Package 1,
Download Questions Package 2,
Download Questions Package 3

The current SAT Reasoning Test, introduced in 2005, takes three hours and forty-five minutes, and costs $47 ($75 International), excluding late fees. The College Board states that the SAT measures literacy and writing skills that are needed for academic success in college. They state that the SAT assesses how well the test takers analyze and solve problems—skills they learned in school that they will need in college. The SAT is typically taken by high school sophomores, juniors and seniors. Various studies conducted over the lifetime of the SAT show a statistically significant increase in correlation of high school grades and freshman grades when the SAT is factored in.
There are substantial differences in funding, curricula, grading, and difficulty among U.S. secondary schools due to American federalism, local control, and the prevalence of private, distance, and home schooled students. SAT (and ACT) scores are intended to supplement the secondary school record and help admission officers put local data—such as course work, grades, and class rank—in a national perspective.
Historically, the SAT has been more popular among colleges on the coasts and the ACT more popular in the Midwest and South. There are some colleges that require the ACT to be taken for college course placement, and a few schools that formerly did not accept the SAT at all. Nearly all colleges accept the test.
Certain high IQ societies, like Mensa, the Prometheus Society and the Triple Nine Society, use scores from certain years as one of their admission tests. For instance, the Triple Nine Society accepts scores of 1450 on tests taken before April 1995, and scores of at least 1520 on tests taken between April 1995 and February 2005.
The SAT is sometimes given to students younger than 13 by organizations such as the Study of Mathematically Precocious Youth, who use the results to select, study and mentor students of exceptional ability.
SAT consists of three major sections: Critical Reading, Mathematics, and Writing. Each section receives a score on the scale of 200–800. All scores are multiples of 10. Total scores are calculated by adding up scores of the three sections. Each major section is divided into three parts. There are 10 sub-sections, including an additional 25-minute experimental or "equating" section that may be in any of the three major sections. The experimental section is used to normalize questions for future administrations of the SAT and does not count toward the final score. The test contains 3 hours and 45 minutes of actual timed sections, although most administrations, including orientation, distribution of materials, completion of biographical sections, and eleven minutes of timed breaks, run about four and a half hours long. The questions range from easy, medium, and hard depending on the scoring from the experimental sections. Easier questions typically appear closer to the beginning of the section while harder questions are towards the end in certain sections. This is not true for every section but it is the rule of thumb mainly for math and sentence completions and vocabulary.

The Critical Reading (formerly Verbal) section of the SAT is made up of three scored sections: two 25-minute sections and one 20-minute section, with varying types of questions, including sentence completions and questions about short and long reading passages. Critical Reading sections normally begin with 5 to 8 sentence completion questions; the remainder of the questions are focused on the reading passages. Sentence completions generally test the student's vocabulary and understanding of sentence structure and organization by requiring the student to select one or two words that best complete a given sentence. The bulk of the Critical Reading section is made up of questions regarding reading passages, in which students read short excerpts on social sciences, humanities, physical sciences, or personal narratives and answer questions based on the passage. Certain sections contain passages asking the student to compare two related passages; generally, these consist of shorter reading passages. The number of questions about each passage is proportional to the length of the passage. Unlike in the Mathematics section, where questions go in the order of difficulty, questions in the Critical Reading section go in the order of the passage. Overall, question sets towards the beginning of the section are easier, and question sets towards the end of the section are harder.
Read More...

| 0 comments ]

A big part of making smart career choices and gaining control over your career lies in understanding yourself. That means having a good sense of how your personality, abilities, and values work together to impact the type of career that is ideal for you.

Download Drill of TKB (Learning Ability Test) Unpad

Download Questions
Download Solutions

Career and Personality Match
Ensuring a good career and personality match is an important step in building a satisfying and fruitful career, while a poor career and personality match can hold you back in your career success and happiness.
Imagine the difference between a sales professional who is extroverted and agreeable and one who is introverted and indifferent. Sales jobs tend to require an extroverted, agreeable personality profile, so that person would be more inclined to be a top performer on his or her team and truly enjoy the work. On the other hand, the introverted and indifferent individual would more likely struggle with inferior job performance, job dissatisfaction and possibly even career burnout.
A simple and effective strategy for understanding the ways your career choices and personality interact is through a valid personality assessment. Unlike simplistic, just-for-fun tests you may see in popular magazines, valid personality assessments are developed through vast amounts of objective scientific testing and volumes of psychological research to ensure they are a truly accurate measure of your personality and career options.
Match Your Career Choices with Your Natural Talents
An aptitude test can be used to assess your capacity to learn a variety of different skills. Depending on the test that is used, aptitude tests can be used to assess everything from spatial perception to verbal ability to finger and manual dexterity. Most commonly, aptitude tests are used to assess general learning ability (your overall ability to learn and understand), verbal ability (language) and numerical ability (math).
A career aptitude test does not rely on skills that you have learned in the past. Although skills and aptitudes are related, your skills are things you have learned to do in the past. Your aptitudes are things that you have the ability to learn. So, even if you have not studied math at an advanced level, an aptitude test could still predict that you have the ability to learn math without undue difficulty.
Like interest tests, good aptitude assessments are developed using extensive objective scientific testing and research. A valid career assessment can provide useful information if you are considering training for a new career. The test will help to show areas of strength and forewarn you of areas where learning new skills may be more challenging.
If you do decide to take a career assessment test, it can help you to build a career around your strengths. Match Your Career Choices with Your Values
Matching values and career choices is an often overlooked aspect of career planning. Considering that the leading cause of job burnout is a mismatch between your personal values and the realities of your job, it's important to assess your values and the ways they will be expressed in your career decisions.
It can be easy to slip into pursuing career rewards that do not fit with your own value system. Society tells us to value prestige, power and a high income. If those career accomplishments are within your own personal set of values, then pursuing those things will likely contribute to your happiness and career satisfaction.
However, if you value family friendly flexibility in your work schedule, creativity and helping others, then you'll find more career satisfaction in pursuing those career goals. That doesn't mean that you're destined to be unhappy in a high paying job if high income is not one of your core values. If you decide you use a values inventory test to help you think through your important work values, keep in mind that, unlike interest and aptitude assessments, a values inventory is not a formal tool that has been validated through objective research. However, a values inventory is a great brainstorming tool to help you to assess things that motivate you and your needs as they are related to your career choices.
Often people struggle to state what they want out of their work (beyond an income), so a values inventory can help by prompting you to think through many possible work related values.
Matching your career choices and your personality, aptitudes and values is a smart step towards your career success and satisfaction.
Read More...